Rabu, 14 November 2012
Tutorial Bisnis oDesk
Disini saya akan berbagi pengalaman pribadi dalam dunia freelancing di oDesk. Yah, meskipun saya masih dibilang baru terjun di dunia ini mungkin beberapa penjelasan dan tips berikut dapat bermanfaat bagi anda. Bagi anda yang belum mengetahui apa itu freelancing dan tetek bengeknya, silahkan baca kelanjutan artikel ini!
Apa itu Freelance?
Oh ya, mungkin sebagian dari anda belum tahu apa itu freelance? Menurut Wikipedia, freelance (pekerja lepas) adalah seseorang yang bekerja sendiri dan tidak berkomitmen kepada majikan jangka panjang tertentu. Contohnya yaitu programmer, juru tulis, photographer, designer dan lain sebagainya yang bekerja tanpa ikatan dengan institusi atau perusahaan tertentu. Untuk anda ketahui, saat ini saya sedang kuliah sambil berkerja secara freelance, dalam bidang web design dan development.
Apa itu oDesk?
Mungkin sebagian dari anda belum mengetahui apa itu oDesk? oDesk adalah sebuah situs pasar kerja global (marketplace) yang menghubungkan para employer (pemberi kerja) dan contractror (pekerja) untuk saling bekerjasama dalam pekerjaan jarak jauh. Nah, di oDesk sendiri terdapat berbagai macam pekerjaan yang bisa kita ambil. Pekerjaan tersebut dibagai menjadi beberapa bidang, antara lain :
1. Web Development
2. Software Development
3. Networking and Information Systems
4. Design and Multimedia
5. Writing & Translation
6. Customer Service
7. Administrative Support
8. Sales & Marketing
9. Business Services
Di dalam masing2 bidang tersebut, masih terdapat sub-bidang yang lebih spesifik. Contoh, web development dibagi menjadi beberapa bidang seperti web design, web programming, web development, e-commerce dan lain sebagainya. Untuk info lebih lengkap mengenai bidang pekerjaan di oDesk anda dapat mengunjungi situs oDesk.com. Nah, disini saya akan menceritakan sedikit pengalaman saya memulai bekerja freelance (web designer) di oDesk sampai mendapatkan penghasilan pertama, serta bagaimana tips mendapatkan klien dari oDesk itu sendiri.
1. Cara Kerja Odesk
Pertama, para employer memposting sebuah proyek di oDesk dengan estimated budget (anggaran) tertentu. Kemudian kita sebagai contractor akan melakukan bid (tawaran) terhadap proyek tersebut dengan mengajukan proposal berupa cover letter yang disertai berapa nominal pengajuan tawaran yang kita inginkan. Nah, kemudian para employer tersebut akan memilih dari sekian banyak contractor yang dirasa mumpuni dan mengajukan tawaran yang terendah. Kemudian contractor yang bersangkutan akan dihubungi dan diajak kerjasama dalam mengerjakan proyek tersebut. Loh, kemudian dari mana oDesk dapat penghasilan? oDesk mendapat penghasilan dari 10% potongan harga yang disepakati antara employer dan contractor. Jadi seumpama kita mendapat $200 dari contractor maka akan dipotong 10% ($20) oleh oDesk sebagai biaya administrasi.
2. Modal Untuk Freelancing
Modal untuk memulai bekerja freelance di oDesk sebenarnya tidak terlalu banyak. Hanya butuh skill khusus (design, programming, translating, dsb) serta sedikit kemampuan berbahasa inggris (maklum, kebanyakan employer berasal dari USA, Canada, Australia dan sekitarnya). Kalau anda sedikit kesulitan dalam berbahasa inggris, kita masih dapat menggunakan bantuan Google Translate kok. Dan perlu anda ingat, saat bekerja dengan client yang kebanyakan bule – istilahnya – jangan merasa terlalu underestimate. Jadi anggap saja mereka seperti orang indonesia pada umumnya, toh mereka juga manusia biasa bukan? Pengalaman saya saat menangani proyek web desain dengan salah satu client, bahkan dia tidak tahu apa2 tentang adobe photoshop sekalipun. Dia inginnya proyek selesai dan hasil memuaskan, soal proses kerja itu menjadi tanggung jawab kita sebagai contractor. Jadi percaya dirilah dengan skill dan kemampuan yang anda miliki!
3. Memulai Freelancing di Odesk
Sebelum memulai untuk berkarir di oDesk, tentunya kita harus mendaftar terlebih dahulu. Untuk pendaftaran anda bisa mengunjungi situs resminya di www.odesk.com, pendaftaran tersebut tidak dipungut biaya alias gratis! Setelah terdaftar, silahkan anda lengkapi profil anda dengan identitas diri, skill yang anda miliki, bayaran per-jam yang anda inginkan, serta jangan lupa cantumkan portfolio hasil kerja yang anda miliki, karena portfolio akan sangat mendukung keputusan klien untuk memilih anda dalam sebuah proyek. Jadi, pasang portfolio sebagus mungkin. Oh ya, jangan lupa untuk mengikuti Odesk Readliness Test, yaitu sebuah tes yang diadakan oleh pihak oDesk untuk mengetes seberapa siap kita bekerja disana. Jangan khawatir, untuk mengerjakan soal tes tersebut anda dapat googling untuk mencari kunci jawabannya (hal sama yang saya lakukan saat mengikuti tes dulu, hehe)
4. Tips Bidding (Mencari) Proyek
Setelah mendaftar, pasang skill, pasang portfolio dan ikut tes saatnya untuk bidding (mencari) proyek. Untuk mencari proyek yang anda inginkan, anda bisa menggunakan fasilitas pencarian pada situs oDesk. Pencarian bisa dikustomisasi sesuai keinginan anda. Bisa sesuai bidang tertentu, budget tertentu, dan lain sebagainya. Pada dashboard oDesk anda juga akan nampak daftar job terbaru yang sesuai dengan minat anda.
Namun, ada beberapa hal penting yang harus anda perhatikan sebelum meng-apply sebuah proyek. Pertama lihat terlebih dahulu, apakah sang employer telah terverifikasi payment methodnya. Biasanya disebelah kanan sidebar akan muncul teks “Payment Method Verified” untuk employer yang sudah terverifikasi. Kenapa ini penting? karena employer yang metode pembayarannya berlum terverifikasi, maka tidak akan ada jaminan kita akan dibayar nantinya.
Yang kedua, cek profil sang employer, cek mengenai jumlah post yang telah dibuat, jumlah contractor yang pernah di-hire, dan jumlah uang yang telah dibayarkan. Ini untuk menjamin kalau employer yang akan kita apply benar2 serius dalam mencari pekerja.
Yang terakhir, jangan coba2 meng-apply job yang kiranya kita tidak mampu atau jahu dari range kita. Karena kalau seumpama dalam progress job kita tidak mampu menyelesaikannya, mereka akan memberikan feedback yang buruk kepada kita dan imbasnya pamor kita akan menurun dan kesempatan untuk di-hire oleh employer pun turun. Yah, sekian dulu perkenalan tentang freelancing di oDesk. Kalau ada pertanyaan mengenai oDesk ini saya akan dengan senang hati membantu. Sampaikan melalui komentar dibawah ini. Go freelancer Indonesia!
sumber faizdesign.wordpress.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar