Duha Home
Senin, 19 November 2012
Motivasi Tentang oDesk.com
Hari ini tepat satu bulan lamanya saya bekerja sebagai programmer full time di salah satu perusahaan web desain di Amerika Serikat. Saya bekerja secara remote, artinya saya tetap di rumah, tidak perlu berkantor di perusahaan tersebut. Ya, ini memang sedikit mengejutkan bagi saya. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya kalau saya bisa bekerja di perusahaan luar negeri.
Ceritanya, tanggal 30 Juni kemarin saya mendapat email dari salah satu klien saya di oDesk.com. Ada dua email yang saya terima. Email yang pertama berkaitan dengan proyek yang sedang saya tangani, sedangkan email kedua berisi tawaran. Intinya, mereka menawari saya pekerjaan sebagai programmer full time di perusahaan tersebut. Saya sempat tidak percaya dengan isi email tersebut. Apa iya mereka serius menawari saya pekerjaan tersebut. Ya, maklumlah saya agak sensitif kalau berkaitan dengan masalah pekerjaan. Di dalam negeri saja nggak laku, masak sih ada perusahaan luar negeri yang menawari pekerjaan, begitu pikir saya.
Karena tidak yakin, saya balas email tersebut. Isinya sekedar basa-basi mengucapkan terima kasih atas tawaran tersebut sekaligus meminta penjelasan lebih lanjut. Hanya dalam waktu beberapa menit mereka mengirimkan email balasan yang lebih lengkap dibandingkan dengan email sebelumnya. Nah, cerita selanjutnya pasti sudah bisa Anda tebak. Ya, tanpa berpikir lebih lama lagi saya akhirnya menerima tawaran tersebut.
Kaitannya dengan oDesk.com, bisa dikatakan kontrak saya dengan klien tersebut berakhir dengan manis. Perlu diketahui bahwa saya bekerja dengan klien tersebut lewat oDesk sudah berlangsung selama 8 bulan lamanya. Selama ini tidak pernah ada masalah dengan klien tersebut dan pekerjaan yang saya tangani pun sangat menyenangkan. Jadi buat Anda yang saat ini bekerja sebagai kontraktor di oDesk.com jangan takut untuk mencari proyek dengan kontrak jangka panjang, siapa tahu bernasib baik seperti saya
Saya bekerja sebagai programmer selama 40+ jam setiap minggunya. Waktu kerjanya hari Senin sampai Jumat, jadi tidak jauh berbeda dengan sistem kerja di Indonesia. Masalah gaji saya tidak perlu menceritakannya, tapi yang jelas jauh lebih tinggi dibandingkan dengan gaji terakhir saya dulu saat menjadi programmer.
Saya tergabung dalam sebuah tim desain yang terdiri dari satu orang Project Manager dari Amerika Serikat, dua orang designer dari Filipina, dan satu orang programmer dari Indonesia, yaitu saya sendiri. Di dalam tim tersebut saya merupakan laki-laki satu-satunya dan paling jelek bahasa Inggrisnya Rasanya lucu sekali kalau pas chatting karena saya selalu mengandalkan Google Translate. Ya, untung saja komunikasinya hanya lewat chatting, kalau tidak, entah apa yang terjadi dengan saya…
Pekerjaan yang saya tangani sebagai programmer sangat menyenangkan. Sampai sejauh ini saya belum pernah menemui kendala yang cukup berarti. Satu-satunya masalah adalah akses Internet yang kadang-kadang menjengkelkan. Sehari-harinya saya hanya mengutak-atik WordPress, jQuery, XHTML dan CSS, tidak lebih dari itu. Sama seperti pekerjaan saya sebagai kontraktor di oDesk.com.
Efek positif yang saya rasakan yaitu kemampuan bahasa Inggris saya meningkat dengan cepat meski hanya pasif. Ya, maklum saja setiap hari saya dipaksa chatting dan membuat laporan dalam bahasa Inggris. Satu lagi yang cukup menyenangkan yaitu saya bisa bekerja pada siang hari dan berkomunikasi secara langsung dengan tim (karena sama-sama berasal dari Asia Tenggara, kecuali Project Manager-nya). Kalau mau chatting dengan Project Manager-nya harus menunggu tengah malam.
Semoga pengalaman saya ini bisa memberikan inspirasi bagi Anda semua, terutama bagi Anda yang sama-sama mengais rejeki lewat oDesk.com.
sumber : Sharing wahyuwibowo.net
Langganan:
Postingan (Atom)